Perkara Yang Membatalkan Wudhu Tidur
Hilang kesadaran karena mabuk atau sakit.
Perkara yang membatalkan wudhu tidur. Perkara yang membatalkan wudhu 1. Tidur merupakan sebab kemungkinan besar terjadinya pembatal wudhu sehingga ada yang membatalkan wudhu dan ada yang tidak batal. Ada enam perkara yang membatalkan wudhu yaitu 1. Tidur yang membatalkan wudhu adalah tidur lelap yang tidak lagi dalam keadaan sadar.
Yang berasaskan 5 perkara ini. Segala sesuatu yang keluar dari kemaluan depan dan belakang dapat membatalkan wudhu baik yang sifatnya umum seperti air kencing dan kotoran. Karya toha putra disebutkan bahwa ada 4 hal yang dapat menyebabkan wudu seseorang menjadi batal atau tidak sah sehingga. Dalam kitab taqrib karya imam abu syuja wafat 593 h disebutkan bahwa yang termasuk membatalkan wudhu adalah apapun yang keluar dari dua kemaluan qubul dan dubur.
Jumhur ulama mazhab fiqh menyimpulkan tidur itu boleh membawa kepada batalnya wudhu. Apa yang saya nak kongsi kali ini adalah perkara yang membatalkan wudhu. Pendapat pertama tidur bukan termasuk pembatal wudhu pendapat ini dinukil dari beberapa sahabat dan tabiin seperti abu musa al asy ari radhiyallahu anhu dan said bin musayib. Keluar sesuatu dari qubul saluran untuk buang air kecil atau dubur saluran untuk buang air besar.
Dalam mazhab syafi idisebutkan ada 6 perkara yang membatalkan wudhu. Keharusan melakukan perbuatan perbuatan tersebut akan terhenti dengan berlakunya perkara perkara yang boleh membatalkan wudhu dan di antara perkara yang membatalkan wudhu itu ialah tidur. Sekalipun wudhu telah dilakukan tetap saja seseorang tidak bisa menjalankan sholat bila salah satu dari hal hal yang membatalkan wudhu berikut ini terjadi padanya entah itu disengaja atau tidak. Keluar sesuatu daripada lubang dubur atau qubul sama ada tahi kencing darah nanah cacing angin air mazi atau air wadi dan sebagainya melainkan air mani sendiri kerana apabila keluar mani diwajibkan mandi.
Atau yang sifatnya langka dan najis seperti darah kerikil atau yang tidak najis seperti belatung. Tidur berat dengan tidak meletakkan pantat di atas tanah. Maka jika kemungkinan itu tertanggulangi yang mana ia merasa jika berhadats maka wudhunya tidak batal karenanya. Tidur seperti inilah yang membatalkan wudhu baik tidurnya dalam keadaan berdiri berbaring ruku atau sujud.
Maksudnya ia tidak lagi mendengar suara atau tidak merasakan lagi sesuatu jatuh dari tangannya atau tidak merasakan air liur yang menetes. Bersentuhan kulit tanpa ada penghalang antara laki laki dan perempuan yang bukan. Adapun perkara perkara yang membatalkan wudhu adalah sebagai berikut. Tidur sendiri sebenarnya tidak membatalkan wudhu tetapi padanya ada kemungkinan terjadi hal hal yang membatalkan wudhu.